Sabtu, 29 Oktober 2016

ARTIKEL TENTANG PSIKOANALISIS



ARTIKEL TENTANG PSIKOANALISIS 

Nama              :  Yuliana
NIM                : 140811600465
OFF                : A

Pengertian Pendekatan Psikoanalisis
Psikoanalisa adalah sistem filsafat dan sistem psikologi sekaligus sebagai sebuah sistem filsafat, psikoanalisa menekankan alam bawah sadar, kekuatan-kekuatan dinamik, peran dasar insting, kebutuhan untuk sosialisasi, peran fundamental keluarga, proses perkembangan, dan pertumbuhan dan kristalisasi kepribadian dalam pernyataan-pernyataan psikologi. Sebagai sebuah psikologi ia secara fleksibel dan memadai menyerap banyak kontribusi dari sumber-sumber yang berbeda.
Psikoanalisa merupakan suatu metode penyembuhan yang lebih bersifat psikologis dengan cara-cara fisik. Konsep-konsep psikoanalisa banyak memberikan pengaruh terhadap perkembangan konseling. Psikoanalisis jelas terkait dengan tradisi Jerman yang menyatakan bahwa pikiran adalah wujud  yang aktif, dinamis dan bergerak dengan sendirinya. Perhatiannya tertuju kearah bidang motivasi, emosi, konflik, mimpi-mimpi, dan sifat-sifat karakter. Psikoanalisa dahulu lahir bukan dari psikologi melainkan dari kedokteran, yakni kedokteran bidang sakit jiwa. Banyak tokoh-tokoh lain yang menjadi pengikut Freud, dan mengembangkan terapi seperti Carl Jung, Otto Rank, William Reich, Karen Horney, Adler, Harry Stack Sullivan, dan sebagainya.
Insting merupakan pusat dari pendekatan yang dikembangkan Freud. Insting yang ada bertujuan sebagai pertahanan hidup dari individu dan manusia, berorientasi pada pertumbuhan, perkembangan dan kreativitas. Manusia memiliki insting mati (death instinct) dan insting hidup (life instinct). Insting mati (death instinct) berhubungan dengan dorongan agresif, manusia memanifestasikan insting mati (death instinct) melalui tingkah laku seperti keinginan bawah sadar untuk mati atau untuk menyakiti diri sendiri atau orang lain. Sedangkan insting hidup (life instinct) untuk mempertahankan hidup, berorientasi pada pertumbuhan, perkembangan dan kreativitas. Insting hidup disebut juga Eros, suatu dorongan yang menjamin survival dan reproduksi, seperti rasa lapar, haus, dan seks. Energi yang dipakai oleh insting hidup ini disebut libido.
Sumbangan-sumbangan utama yang bersejarah dari teori dan praktek psikoanalisis mencakup: (1)  Kehidupan mental individu menjadi bisa dipahami, dan pemahaman terhadap sifat manusia bisa diterapkan pada penderitaan manusia. (2) Tingkah laku ditentukan oleh faktor-faktor tak sadar. (3) Perkembangan pada masa dini kanak-kanak memeliki pengaruh yang kuat terhadap kepribadian di masa dewasa. (4) Teori psikoanalisis menyediakan kerangka kerja yang berharga untuk memahami cara-cara yang digunakan individu dalam mengatasi kecemasan dengan memahami adanya mekanisme-mekanisme yang bekerja untuk
menghindari luapan kecemasan. (5) Pendekatan psikoanalisis telah memberikan cara-cara mencari penjelasan dari ketaksadaran melalui analisis mimpi, resistensi dan traferensi.

Pandangan Tentang Manusia
Aliran Freud memandang manusia sebagai makhluk deterministik. Menurut Freud, tingkah laku manusia ditentukan oleh kekuatan irasional, motivasi bawah sadar (unconsiousness motivation), dorongan (drive) biologis dan insting, serta kejadian psikoseksual selama enam tahun pertama kehidupan (Thompson, et. al., 2004, p. 77;Corey, 1986, p. 12). Freud menekankan peran naluri-naluri yang bersifat bawaan dan biologis, ia juga menekankan pada naluri seksual dan impuls-impuls agresif. Menurutnya tujuan segenap kehidupan adalah kematian, kehidupan ini adalah tidak lain jalan melingkar ke arah kematian.
Freud memberikan indikasi bahwa tantangan terbesar yang dihadapi manusia adalah bagaimana mengendalikan dorongan agresif itu. Bagi Sigmund Freud, rasa resah dan cemas seseorang itu ada hubungannya dengan kenyataan bahwa mereka tahu umat manusia itu akan punah. Dan struktur kepribadian teori psikoanalisis, struktur kepribadian manusia itu terdiri dari  id, ego dan superego.  Id adalah komponen kepribadian yang berisi impuls agresif dan libinal, dimana sistem kerjanya dengan prinsip kesenangan “pleasure principle”. Ego adalah bagian kepribadian yang bertugas sebagai pelaksana, dimana sistem kerjanya pada dunia luar untuk menilai realita dan berhubungan dengan dunia dalam untuk mengatur dorongan-dorongan Id agar tidak melanggar nilai-nilai superego. Superego adalah bagian moral dari kepribadian manusia, karena ia merupakan filter dari sensor baik- buruk, salah- benar, boleh- tidak sesuatu yang dilakukan oleh dorongan ego.

Teknik-Teknik Konseling
·         Penggunaan hubungan sistematik antara klien dan konselor
Konselor dan terapis psikoanalisa cenderung untuk bertindak alami terhadap klien mereka. Alasannya adalah para konselor sedang berusaha untuk mempresentasikan diri mereka sebagai ”layar kosong”, tempat klien dapat memproyeksikan fantasinya atau asumsi yang terpendam berkenaan dengan hubungan yang amat dekat dengan dirinya. Dengan menjadi netral dan tidak terikat, maka terapis dapat meyakinkan bahwa perasan klien terhadap dirinya bukan akibat apa yang dilakukannya. Proses ini disebut pemindahan (transfered) dan merupakan alat yang sangat berguna dalam terapi psikoanalisa.
·         Melakukan identifikasi dan analisis terhadap penolakan dan pertahanan
Ketika klien membicarakan permasalahannya terapis mungkin bisa mencatat bahwa si klien mengelak, memotong, atau mempertahankan diri dari perasaan atau fakta tertentu. Freud memandang penting untuk mengetahui sumber penolakan tersebut, dan kondisi tersebut akan menarik perhatian klien apabila terjadi terus menerus.
·         Asosiasi bebas atau ”katakan apapun yang muncul dalam pikiran”
Tujuannya adalah untuk membantu klien membicarakan dirinya sendiri dengan cara yang cenderung tidak terpengaruhi oleh mekanisme pertahanan diri.
·         Menganalisis mimpi dan fantasi
Tujuannya adalah untuk menguji materi yang muncul dari level kepribadian seseorang yang lebih dalam dan lepas dari pertahanan dirinya.
·         Interpretasi
Para konselor psikoanalisa akan menggunakan proses yang digambarkan di atas, yakni transference, mimpi, asosiasi bebas, dan lain-lain untuk mengumpulkan materi guna melakukan interpretasi. Melalui penafsiran mimpi, kenangan, dan transference, seorang konselor berusaha membantu pasiennya untuk memahami akar permasalahan yang dihadapinya dan kemudian mendapatkan kontrol yang lebih besar terhadap permasalahan tersebut serta lebih banyak kebebasan untuk melakukan tindakan yang berbeda.
·                             Analisis Tranferensi
Transferensi merupakan bentuk pengalihan segenap pengalaman masa lalunya dalam hubungannya orang-orang  berpengaruh kepada terapis di saat konseling. Dalam transferensi ini akan muncul perasaan benci, ketakutan, kecemasan dan sebagainya yang selama ini ditekan di ungkapkan kembali, dengan sasaran konselor sebagai objeknya. Dalam konteks ini konselor melakukan analisis pengalaman klien dimasa kecilnya, terutama hal-hal yang menghambat perkembangan kepribadiannya.
·                              Analisis Resistensi
Resistensi merupakan sikap dan tindakan klien untuk menolak berlangsungnya terapi atau mengungkpkan hal-hal yang menimbulkan kecemasan. Perilaku ini dilakukan sebagai bentuk pertahanan diri. Teknik-teknik spesifik ini tidak biasa dilakukan dalam hubungan konseling, tetapi lebih banyak digunakan dalam psikoterapi dalm membantu pasien yang mengalami psikopatologis. 
·                               Beragam teknik lain
Ketika berhadapan dengan anak-anak bukanlah suatu hal yang realistis untuk mengharapkan mereka mampu menuangkan konflik dalam diri mereka ke dalam kata-kata. Sebagai gantinya para analisis anak menggunakan mainan dan permainan untuk memungkinkan anak mengeksternalisasi ketakutan dan kekhawatirannya. Beberapa orang terapis yang menangani orang dewasa juga menemukan hasil yang menggembirakan dengan menggunakan teknik ekspresif seperti seni, mematung, dan membuat puisi. Teknik proyeksi seperti Thematic Apperception Test (TAT) juga dapat menghasilkan hal yang sama. Dan pada akhirnya, para terapi psikodinamik biasanya mendorong para klien untuk menulis catatan harian atau autobiografi sebagai cara untuk mengeksplorasi kondisi masa lalu dan masa sekarang mereka.

Senin, 10 Oktober 2016

Tema dalam Life History/CV


ASESMEN LIFE HISTORY
(SEJARAH KEHIDUPAN/ CV)

 


Tema dalam Life History
 

Riwayat pendidikan
Selama menempuh pendidikan saya berada di kota pacitan mulai dari TK sampai SMA. selama kuliah saya malanjutkan ke Universitas Negeri Malang. Dengan begitu saya mengerti tentang kota pacitan. 

Riwayat pelatihan/kursus
Tidak ada pelatihan atau kursus yang saya ikuti

Riwayat pekerjaan
Saya belum pernah bekerja

Identitas keluarga
Dari data mengenai keluarga yang saya tuliskan, saya mempunyai kedekatan dengan keluarga. Dilihat dari mengetahui tentang tanggal lahir dan usia keluarga, maupun sudah mengetahui tentang jenis-jenis pekerjaan. Dilihat dari nama pekerjaan keluarga yang berbeda-beda.

Motto/Prinsip Hidup
Motto hidup saya jadikan sebagai penyemangat dan prinsip yang terus saya pegang. Karena dengan ini saya lebih terpacu lagi dalam menjalani kehidupan ini.


Deskripsi diri: kekuatan, kelemahan, ideal self, cita-cita, komitmen
Kekuatan dalam hidup yang saya miliki rajin, mudah bergaul, pekerja keras dan penuh semangat. Kekuatan inilah yang membuat saya tetap yakin dan bersyukur dalam menjalani hidup ini. Segala sesuatu yang saya inginkan  selama ini saya mendapatkannya memang butuh perjuangan dan kerja keras tanpa henti. Merasakan sakit yang luar biasa sudah saya alami sejak kecil hingga sekarang. Hal itulah yang membuat saya tetap kuat, tegar  dalam menjalani kerasnya hidup.
Kelemahan dalam hidup saya mudah emosi, mudah terbawa suasana atau perasaan, dan tidak percaya diri. Kekurangan yang saya miliki lebih condong ke afeksi karena mudah emosi. Setiap saat kalau ada yang memancing emosi pasti cepat naik darah. Itulah kelemahan diri saya, karena manusia tak ada yang sempurna. Semua manusia di dunia ini memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Dari kelemahan ini membuat diri saya tetap yakin akan cita-cita dan masa depan saya kelak. Cita-cita semua orang pasti memiliki impian termasuk saya. Cita-cita ku bekerja di BNN RI dan mendapat beasiswa kuliah S2 di luar negeri itulah impian yang ingin aku wujudkan. Karena saya menyukai pekerjaan yang berkaitan dengan narkoba. Mengurusi para pecandu, bandar narkoba. Karena saya ingin menjadi bagian dari bangsa ini mewujudkan Indonesia bebas narkoba. Kalau bukan kita sebagai pemuda dan generasi muda Indonesia siapa lagi yang akan peduli dengan masalah ini. Tetapi itu semua mustahil dapat terwujud tanpa adanya komitmen dari diri sendiri. Berkomitmen untuk tetap fokus pada tujuan awal yang menjadi tujuannya untuk terus maju dan tak ada kata menyerah. Dengan tetap berpegang teguh dengan  tanggung jawab pada hal yang kita mulai.

Pilihan dan titik balik dalam hidup
Peristiwa yang terjadi di masa lalu yang menjadi titik balik dalam hidup yaitu mendapat beasiswa bidik misi kuliah di Universitas Negeri Malang. Sungguh mimpi jadi nyata. Bahkan sampai sekarang masih tidak percaya dengan apa yang saya jalani sekarang ini. Pada waktu masih duduk di bangku SMA saya harus berjuang dengan 285 siswa seangkatan saya. Baik akademik maupun non akademik. Setiap hari saya hanya belajar dan belajar bahkan tak ada kata bermain. Sampai-sampai pernah jatuh sakit karena fisik yang terlalu diforsir dan di rawat di rumah sakit selama beberapa hari. Suasana yang sampai membuat saya stres sendiri dengan keadaan di sekolah selama SMA. Jujur waktu itu saya tidak berpikir untuk melanjutkan sekolah lagi karena memang pada waktu itu biaya tidak ada dan keadaan orang tua yang tidak mendukung untuk melanjutkan sekolah lagi. Lulus SMA langsung kerja hanya itu yang ada di benak saya. Ingin sekali rasanya kuliah dan merasakan suasana kampus. Hingga suatu ketika ada berita tentang beasiswa bidik misi. Dari situlah aku mulai berpikir dan berencana untuk mendaftar beasiswa bidik misi itu lewat jalur SNMPTN.     
 Bersyukur orang tua sangat mendukung rencanaku ini. Semua persyaratan aku lengkapi mulai dari data sekolah, pribadi, orang tua dan sebagainya, hingga harus memilih kampus yang ingin dituju. Pada waku itu saya memilih 2 kampus, yang pertama UM dengan jurusan psikologi dan yang kedua UNESA dengan jurusan sejarah. Hari yang saya tunggu pun datang yaitu pengumuman lolos dan tidak lolosnya SNMPTN dan ternyata nama saya berada di salah satu dari sekian ribu nama yang juga lolos. Bahkan orang tua pun sampai menangis karena bahagia dan bersyukur karena saya di terima dan lolos beasiswa bidik misi. Itu bukan akhir tapi awal dari perjuangan ku. Harus pindah dan merantau ke kota orang. Semua apa-apa harus dilakukan sendiri dan mandiri. Awal di malang saja bahkan menangis karena tidak betah ingin pulang kerumah. Hingga sekarang proses yang aku jalani bertahan sampai akhir untuk mendapat gelar S.Psi dan membuat orang tua bangga dan menemaniku saat wisuda kelak di gedung kebanggaan UM Graha Cakrawala. Inilah sepenggal dari kisah titik balik dalam hidupku.

Pandangan tentang masa depan mengenai diri sendiri
Rencana hidupku dimasa depan yaitu aku ingin menjadi orang yang lebih baik lagi dan lebih mensyukuri hidup dengan apa yang Allah berikan. Menjadi manajer HRD di sebuah perusahaan yang aku inginkan. Membahagiakan kedua orang tua dan membuat mereka tersenyum dengan apa yang telah aku raih selama ini. Menikah dengan jodohku kelak dan membangun rumah tangga yang sakinah, mawadah, dan warohmah. Dan satu lagi impian yang ingin aku wujudkan yaitu bekerja di korea selatan. Kalau memang rejeki ku di sana aku juga ingin sekali tinggal di sana.  Entah kenapa aku begitu tertarik dengan negara ini.