Selasa, 01 November 2016




LAPORAN ANALISIS TES ROSCHAH
ASESMEN KEPRIBADIAN


1.      IDENTITAS
NAMA                         : Yuliana                                                          L/P
PEKERJAAN               : Mahasiswa
PENDIDIKAN            : S1 Psikologi
TANGGAL LAHIR     : Tahun 1995  Bulan  07  Tanggal 05
TANGGAL TEST        : Tahun 2016  Bulan 10  Tanggal 31
USIA                           : 21  Tahun 3 bulan
TEMPAT                    :  Universitas Negeri Malang


II         INTERPRETASI
            Pada tes Roschah ini menggunakan teknik ciprat dengan menggunakan empat macam warna, yaitu warna hijau, merah, kuning, dan warna coklat muda. Bentuk gambar pada tes ini menurut saya lebih mirip ke gambar hewan katak. Dengan memadukan bermacam-macam warna yang tentunya setiap warna memiliki arti tersendiri. Warna merah melambangkan kesan energi, kekuatan, keberanian, perjuangan, perhatian. Warna hijau menunjukkan daya tahan, ketergantungan, persahabatan. Dapat digunakan untuk relaksasi, memenangkan pikiran, dan merangsang kreatifitas. Warna coklat muda menunjukkan kedamaian, kerja keras. Warna kuning menunjukkan kerjasama, kebahagiaan, loyalitas, persepsi, idealisme, resah dan curiga.
            Pada gambar ini warna paling dominan adalah warna hijau. Dimana berdasarkan gambar tersebut bahwa saya mencerminkan daya tahan, ketergantungan,  dan persahabatan. Menyukai berbagai keindahan, menyenangi alam dengan udara yang sejuk, dan selalu memegang prinsip. Mempunyai daya tahan dalam menghadapi berbagai tantangan tetapi tetap kuat dan tenang  karena memiliki sahabat yang selalu mendukungnya dalam hal apapun. Simbol pada gambar ini hanya satu yaitu gambar hewan katak. Dengan dominan warna hijau, dimana menandakan katak hewan kecil tetapi dia hidup berpindah-pindah dengan tetap nyaman dimana dia tinggal. Sama seperti halnya dengan saya yang merasa hidup berpindah dari mulai kampung halaman saya kota kecil tetapi membuat rindu untuk pulang, Kota Pacitan, dan sekarang saya kuliah di Kota Malang, tetapi saya nyaman dan tenang tinggal di kota ini meskipun bukan kota saya sendiri. Ada sebuah harapan dan cita-cita dimana ia selalu melangkah maju tanpa diam di tempat dan optimis. Tetapi disisi lain saya bukan orang yang meremehkan siapapun tetapi lebih pada menghargainya. Meskipun dari sisi manapun ada penghalang dan rintangan tetapi ada sebuah harapan yang memberi kecerahan meskipun hanya kecil tapi tetap optimis.


Sabtu, 29 Oktober 2016

ARTIKEL TENTANG PSIKOANALISIS



ARTIKEL TENTANG PSIKOANALISIS 

Nama              :  Yuliana
NIM                : 140811600465
OFF                : A

Pengertian Pendekatan Psikoanalisis
Psikoanalisa adalah sistem filsafat dan sistem psikologi sekaligus sebagai sebuah sistem filsafat, psikoanalisa menekankan alam bawah sadar, kekuatan-kekuatan dinamik, peran dasar insting, kebutuhan untuk sosialisasi, peran fundamental keluarga, proses perkembangan, dan pertumbuhan dan kristalisasi kepribadian dalam pernyataan-pernyataan psikologi. Sebagai sebuah psikologi ia secara fleksibel dan memadai menyerap banyak kontribusi dari sumber-sumber yang berbeda.
Psikoanalisa merupakan suatu metode penyembuhan yang lebih bersifat psikologis dengan cara-cara fisik. Konsep-konsep psikoanalisa banyak memberikan pengaruh terhadap perkembangan konseling. Psikoanalisis jelas terkait dengan tradisi Jerman yang menyatakan bahwa pikiran adalah wujud  yang aktif, dinamis dan bergerak dengan sendirinya. Perhatiannya tertuju kearah bidang motivasi, emosi, konflik, mimpi-mimpi, dan sifat-sifat karakter. Psikoanalisa dahulu lahir bukan dari psikologi melainkan dari kedokteran, yakni kedokteran bidang sakit jiwa. Banyak tokoh-tokoh lain yang menjadi pengikut Freud, dan mengembangkan terapi seperti Carl Jung, Otto Rank, William Reich, Karen Horney, Adler, Harry Stack Sullivan, dan sebagainya.
Insting merupakan pusat dari pendekatan yang dikembangkan Freud. Insting yang ada bertujuan sebagai pertahanan hidup dari individu dan manusia, berorientasi pada pertumbuhan, perkembangan dan kreativitas. Manusia memiliki insting mati (death instinct) dan insting hidup (life instinct). Insting mati (death instinct) berhubungan dengan dorongan agresif, manusia memanifestasikan insting mati (death instinct) melalui tingkah laku seperti keinginan bawah sadar untuk mati atau untuk menyakiti diri sendiri atau orang lain. Sedangkan insting hidup (life instinct) untuk mempertahankan hidup, berorientasi pada pertumbuhan, perkembangan dan kreativitas. Insting hidup disebut juga Eros, suatu dorongan yang menjamin survival dan reproduksi, seperti rasa lapar, haus, dan seks. Energi yang dipakai oleh insting hidup ini disebut libido.
Sumbangan-sumbangan utama yang bersejarah dari teori dan praktek psikoanalisis mencakup: (1)  Kehidupan mental individu menjadi bisa dipahami, dan pemahaman terhadap sifat manusia bisa diterapkan pada penderitaan manusia. (2) Tingkah laku ditentukan oleh faktor-faktor tak sadar. (3) Perkembangan pada masa dini kanak-kanak memeliki pengaruh yang kuat terhadap kepribadian di masa dewasa. (4) Teori psikoanalisis menyediakan kerangka kerja yang berharga untuk memahami cara-cara yang digunakan individu dalam mengatasi kecemasan dengan memahami adanya mekanisme-mekanisme yang bekerja untuk
menghindari luapan kecemasan. (5) Pendekatan psikoanalisis telah memberikan cara-cara mencari penjelasan dari ketaksadaran melalui analisis mimpi, resistensi dan traferensi.

Pandangan Tentang Manusia
Aliran Freud memandang manusia sebagai makhluk deterministik. Menurut Freud, tingkah laku manusia ditentukan oleh kekuatan irasional, motivasi bawah sadar (unconsiousness motivation), dorongan (drive) biologis dan insting, serta kejadian psikoseksual selama enam tahun pertama kehidupan (Thompson, et. al., 2004, p. 77;Corey, 1986, p. 12). Freud menekankan peran naluri-naluri yang bersifat bawaan dan biologis, ia juga menekankan pada naluri seksual dan impuls-impuls agresif. Menurutnya tujuan segenap kehidupan adalah kematian, kehidupan ini adalah tidak lain jalan melingkar ke arah kematian.
Freud memberikan indikasi bahwa tantangan terbesar yang dihadapi manusia adalah bagaimana mengendalikan dorongan agresif itu. Bagi Sigmund Freud, rasa resah dan cemas seseorang itu ada hubungannya dengan kenyataan bahwa mereka tahu umat manusia itu akan punah. Dan struktur kepribadian teori psikoanalisis, struktur kepribadian manusia itu terdiri dari  id, ego dan superego.  Id adalah komponen kepribadian yang berisi impuls agresif dan libinal, dimana sistem kerjanya dengan prinsip kesenangan “pleasure principle”. Ego adalah bagian kepribadian yang bertugas sebagai pelaksana, dimana sistem kerjanya pada dunia luar untuk menilai realita dan berhubungan dengan dunia dalam untuk mengatur dorongan-dorongan Id agar tidak melanggar nilai-nilai superego. Superego adalah bagian moral dari kepribadian manusia, karena ia merupakan filter dari sensor baik- buruk, salah- benar, boleh- tidak sesuatu yang dilakukan oleh dorongan ego.

Teknik-Teknik Konseling
·         Penggunaan hubungan sistematik antara klien dan konselor
Konselor dan terapis psikoanalisa cenderung untuk bertindak alami terhadap klien mereka. Alasannya adalah para konselor sedang berusaha untuk mempresentasikan diri mereka sebagai ”layar kosong”, tempat klien dapat memproyeksikan fantasinya atau asumsi yang terpendam berkenaan dengan hubungan yang amat dekat dengan dirinya. Dengan menjadi netral dan tidak terikat, maka terapis dapat meyakinkan bahwa perasan klien terhadap dirinya bukan akibat apa yang dilakukannya. Proses ini disebut pemindahan (transfered) dan merupakan alat yang sangat berguna dalam terapi psikoanalisa.
·         Melakukan identifikasi dan analisis terhadap penolakan dan pertahanan
Ketika klien membicarakan permasalahannya terapis mungkin bisa mencatat bahwa si klien mengelak, memotong, atau mempertahankan diri dari perasaan atau fakta tertentu. Freud memandang penting untuk mengetahui sumber penolakan tersebut, dan kondisi tersebut akan menarik perhatian klien apabila terjadi terus menerus.
·         Asosiasi bebas atau ”katakan apapun yang muncul dalam pikiran”
Tujuannya adalah untuk membantu klien membicarakan dirinya sendiri dengan cara yang cenderung tidak terpengaruhi oleh mekanisme pertahanan diri.
·         Menganalisis mimpi dan fantasi
Tujuannya adalah untuk menguji materi yang muncul dari level kepribadian seseorang yang lebih dalam dan lepas dari pertahanan dirinya.
·         Interpretasi
Para konselor psikoanalisa akan menggunakan proses yang digambarkan di atas, yakni transference, mimpi, asosiasi bebas, dan lain-lain untuk mengumpulkan materi guna melakukan interpretasi. Melalui penafsiran mimpi, kenangan, dan transference, seorang konselor berusaha membantu pasiennya untuk memahami akar permasalahan yang dihadapinya dan kemudian mendapatkan kontrol yang lebih besar terhadap permasalahan tersebut serta lebih banyak kebebasan untuk melakukan tindakan yang berbeda.
·                             Analisis Tranferensi
Transferensi merupakan bentuk pengalihan segenap pengalaman masa lalunya dalam hubungannya orang-orang  berpengaruh kepada terapis di saat konseling. Dalam transferensi ini akan muncul perasaan benci, ketakutan, kecemasan dan sebagainya yang selama ini ditekan di ungkapkan kembali, dengan sasaran konselor sebagai objeknya. Dalam konteks ini konselor melakukan analisis pengalaman klien dimasa kecilnya, terutama hal-hal yang menghambat perkembangan kepribadiannya.
·                              Analisis Resistensi
Resistensi merupakan sikap dan tindakan klien untuk menolak berlangsungnya terapi atau mengungkpkan hal-hal yang menimbulkan kecemasan. Perilaku ini dilakukan sebagai bentuk pertahanan diri. Teknik-teknik spesifik ini tidak biasa dilakukan dalam hubungan konseling, tetapi lebih banyak digunakan dalam psikoterapi dalm membantu pasien yang mengalami psikopatologis. 
·                               Beragam teknik lain
Ketika berhadapan dengan anak-anak bukanlah suatu hal yang realistis untuk mengharapkan mereka mampu menuangkan konflik dalam diri mereka ke dalam kata-kata. Sebagai gantinya para analisis anak menggunakan mainan dan permainan untuk memungkinkan anak mengeksternalisasi ketakutan dan kekhawatirannya. Beberapa orang terapis yang menangani orang dewasa juga menemukan hasil yang menggembirakan dengan menggunakan teknik ekspresif seperti seni, mematung, dan membuat puisi. Teknik proyeksi seperti Thematic Apperception Test (TAT) juga dapat menghasilkan hal yang sama. Dan pada akhirnya, para terapi psikodinamik biasanya mendorong para klien untuk menulis catatan harian atau autobiografi sebagai cara untuk mengeksplorasi kondisi masa lalu dan masa sekarang mereka.